Posyandu


Posyandu merupakan wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait (Departemen Kesehatan RI. 2006). Di Desa Sirap sendiri terdapat 6 Posyandu yang terletak di 6 RW yaitu Posyandu Dukuh I, Posyandu Dukuh II, Posyandu Dukuh III, Posyandu Dukuh IV, Posyandu Dukuh V, Posyandu Dukuh VI. 

Tujuan Posyandu
Tujuan posyandu antara lain:  
  • Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
  • Membudayakan NKBS
  • Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
  • Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007) 
  
Kegiatan Pokok Posyandu 
  • KIA
  • KB
  • Imunisasi
  • Gizi
  • Penanggulangan diare
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007) 

Pelaksanaan Layanan Posyandu 
 Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu: 

Meja I : Pendaftaran   
Meja II : Penimbangan  
Meja III : Pengisian KMS 
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS 
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa: 
  • Imunisasi
  • Pemberian vitamin A dosis tinggi.
  • Pembagian pil KB atau kondom.
  • Pengobatan ringan.
  • Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis. 
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007) 
  

Keberhasilan Posyandu 
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN. 
S  : Semua balita di wilayah kerja posyandu. 
K : Semua balita yang memiliki KMS. 
D : Balita yang ditimbang. 
N : Balita yang Berat Badannya naik 
Keberhasilan Posyandu berdasarkan: 
  1. D Æ Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
  2. N Æ Berhasil tidaknya program posyandu.
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007) 


Kegiatan Posyandu 
1.   Jenis Pelayanan Minimal Kepada Anak 
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali  tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS. 
-Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.  
Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS. 
-Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.
-Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu. 

2. Pelayanan Tambahan yang Diberikan  
  1. Pelayanan bumil dan menyusui. 
  2. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.
  3. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan sebagainya.
  4. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
  5. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
  6. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
  7. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
  8. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan lingkungan pemukiman.
  9. pemanfaatan pekarangan.
  10. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
  11. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.
(Bagian Kependudukan dan Biostatik FKM USU. 2007) 

  
Manfaat Posyandu   
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare. 
1. Kesehatan ibu dan anak 
  • Ibu:  Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
  • Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
  • Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari   data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.  
Kriteria Berat Badan balita di KMS: 
Berat badan naik : 
  • Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.
Berat badan tidak naik : 
  • Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
Berat badan dibawah garis merah  
Merupakan awal tanda  balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104) 
2   Keluarga Berencana 
 Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB. 
3   Imunisasi 
 Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi.  
Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah 
  • BCG untuk mencegah penyakit TBC.
  • DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
  • Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
  • Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
4   Peningkatan Gizi 
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita  di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa    memberikan penyuluhan tentang  ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24). 
5   Penanggulangan diare 
 Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh  kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132) 


Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:
  • Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
  • Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu 
  • Pekerjaan iu 
  • Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat 
  • Sarana dan prasarana di posyandu 
  • Jarak dari posyandu tersebut
(Widiastuti. 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman